nusakini.com--Kementeriam Agama mengandeng Kementerian Luar Negeri Australia untuk bersinergi dalam rangka peningkatkan mutu guru dan tenaga kependidikan madrasah.  

"Mulai tahun 2017 ini, GTK menggandeng Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) Australia," kata Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Suyitno saat berkunjung ke MAN 2 Bandar Lampung pekan lalu.

• Riset Bioetanol Ramah Lingkungan MAN 1 Kudus Diganjar Silver Medal IFEST2 2022
• Emilda, Siswa MAN 2 Kota Malang Raih Perak 54th IChO China
• Kemenag Beri Beasiswa S1 2.000 Guru Madrasah, Pesantren, dan PAI
• World Bank Apresiasi Program REP-MEQR Didik Generasi Madrasah
• Minat Riset Siswa Madrasah Meningkat, Pendaftar MYRES 2022 Tembus 9 Ribu

“Melalui Technical Assistance for Education System Strenghtening (TASA), Australia akan membantu sebagai tenaga konsultan pendampingan Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB),” lanjutnya. Program ini akan dimulai dengan piloting project di tujuh provinsi terpilih di Tanah Air.  

Dikatakan Suyitno, budaya mutu harus terus dipelihara dan ditingkatkan oleh tenaga pendidik dan kependidikan. Untuk itu, guru tidak boleh berhenti berinovasi dan berada pada zona aman setelah tersertifikasi. Mutu, katanya, harus dipandang dalam konteks countinous quality improvment. 

"Budaya mutu madrasah akan dikawal dan didesain bersama banyak pihak, mulai dari guru, pengawas, KKM, MGMP, dan seterusnya," tuturnya. 

Hadir dalam kesempatan itu, Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Lampung, Kabid Pendidikan Madrasah, Kasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Kepala RA, MTs, MAN, Ikatan Guru Raudlatul Atfal (IGRA), serta pengawas madrasah dan tamu undangan lainnya. (p/ab)